Kalau tidak salah, terakhir saya menyaksikan penampilan /rif adalah pada tahun 2006 di PRJ atau bahkan 2004, setelahnya belum pernah lagi sampai akhirnya mereka main di kampus saya pada Kamis, 24 Desember 2009.
Benar-benar berpenampilan sebagai seorang rock star, sepatu boot, celana ketat dari kulit, baju lengan buntung sembari memamerkan tattoo dari masing-masing personil. Membuka penampilannya dengan single Fight, duet gitar Adjie Pamungkas (a.k.a Jikun) dan Noviar Rachmansyah (a. k. a. Ovi) memulai lagu ini. Fight sendiri menceritakan tentang ambisi manusia-manusia dalam merebut kekuasaan, rencananya lagu ini akan dimasukkan dalam album baru mereka, dan sekarang Fight masih beredar gratis di internet.
Tanpa ampun, vokalis yang gemar topu Cowboy melanjutkan dengan lagu keramat, yaitu Radja. Keramat karena lagu ini adalah lagu yang membuat nama mereka populer pada tahun 1996. Kemudian Radja pun menjadi titel album pertama mereka yang dirilis tahun 1997. Spontan saja semua penonton yang sudah menunggu lagu ini bernyanyi dengan histeris. ”Tapi ku bukan Radja, ku hanya orang biasa yang selalu dijadikan alas kaki para sang Radja.....” teriak vokalis yang memiliki nama asli Restu Triandi (biasa disapa Andi) yang diikuti oleh penonton.
Selanjutnya Andi pun berbasa-basi komunikasi dengan penonton. Nuansa optimisme seorang pemuda berkali-kali ia lontarkan ke penonton. ”Mari jadikan dunia Indonesia ini lebih baik” teriak Andi yang serta merta disambut cabikan Bass Teddy -menggantikan posisi Iwan- membuka Dunia, salah satu judul lagu dari album .....dan dunia pun tersenyum... yang dirilis tahun 2000.
Penampilan garang tentulah bukan berarti mereka tidak bisa menciptakan lagu manis. Karena lagu Bunga -yang lagi-lagi diambil dari album Radja- menjadi buktinya. Betapa manisnya petikan gitar Jikun bersahutan dengan Ovi yang diisi nyanyian Andi menjadi lagu keempat yang mereka bawakan malam itu. ”Pastinya kalian ingat dengan siapa pertama kali kalian berciuman dalam hidup. Hal itu nggak mungkin terlupakan” sapa Andi kepada penonton sebelum kemudian membawakan lagu baru mereka berjudul First Kiss.
Di sela-sela lagu mereka masih sempatnya mencerca Kangen Band, Hijau Daun, Wali dll. Sesuatu yang menurut saya tidak perlu, karena cukuplah mereka berpenampilan sebaik mungkin untuk membuktikannya. Jeni dari album Radja dibawakan dengan mantab. Saya sebenarnya tidak terlalu suka sama lagu ini, tetapi setelah melihat mereka memainkan secara live, pandangan saya pun berubah, lagu ini adalah lagu /rif yang paling rock n roll.
”Jangan berharap ada lagu seperti Hijau Daun atau Kangen Band malam ini karena kami tidak bisa menciptakannya, lagu kami ini memang tidak selaku RBT yang banyak dipakai orang-orang saat ini, tapi semoga lagu ini laku bagian kalian semua malam ini”, Andi berkoar memperkenalkan lagu yang berjudul Awan Hitam, yang pembuatan lagunya terinspirasi dari keprihatinan mereka terhadap tragedi-tragedi Bom di Indonesia.
Sudah bisa ditebak, Lo Tu Ye dari album Nikmati Aja (2000) menjadi pamungkas /rif malam itu. Lagu yang memang membuat siapa saja bergoyang meski baru pertama kali mendengarnya. Tampak di belakang perangkat drum, Magi Trisandi gagah mengawal beat-beat dari rekan satu bandnya. Sepertinya /rif memang kurang berani memperkenalkan lagu-lagu mereka yang lain, karena malam itu tak ada satupun lagu dari album Salami (1998) dan bahkan dari album terbaru mereka Pil Malu (2006).
Benar-benar berpenampilan sebagai seorang rock star, sepatu boot, celana ketat dari kulit, baju lengan buntung sembari memamerkan tattoo dari masing-masing personil. Membuka penampilannya dengan single Fight, duet gitar Adjie Pamungkas (a.k.a Jikun) dan Noviar Rachmansyah (a. k. a. Ovi) memulai lagu ini. Fight sendiri menceritakan tentang ambisi manusia-manusia dalam merebut kekuasaan, rencananya lagu ini akan dimasukkan dalam album baru mereka, dan sekarang Fight masih beredar gratis di internet.
Tanpa ampun, vokalis yang gemar topu Cowboy melanjutkan dengan lagu keramat, yaitu Radja. Keramat karena lagu ini adalah lagu yang membuat nama mereka populer pada tahun 1996. Kemudian Radja pun menjadi titel album pertama mereka yang dirilis tahun 1997. Spontan saja semua penonton yang sudah menunggu lagu ini bernyanyi dengan histeris. ”Tapi ku bukan Radja, ku hanya orang biasa yang selalu dijadikan alas kaki para sang Radja.....” teriak vokalis yang memiliki nama asli Restu Triandi (biasa disapa Andi) yang diikuti oleh penonton.
Selanjutnya Andi pun berbasa-basi komunikasi dengan penonton. Nuansa optimisme seorang pemuda berkali-kali ia lontarkan ke penonton. ”Mari jadikan dunia Indonesia ini lebih baik” teriak Andi yang serta merta disambut cabikan Bass Teddy -menggantikan posisi Iwan- membuka Dunia, salah satu judul lagu dari album .....dan dunia pun tersenyum... yang dirilis tahun 2000.
Penampilan garang tentulah bukan berarti mereka tidak bisa menciptakan lagu manis. Karena lagu Bunga -yang lagi-lagi diambil dari album Radja- menjadi buktinya. Betapa manisnya petikan gitar Jikun bersahutan dengan Ovi yang diisi nyanyian Andi menjadi lagu keempat yang mereka bawakan malam itu. ”Pastinya kalian ingat dengan siapa pertama kali kalian berciuman dalam hidup. Hal itu nggak mungkin terlupakan” sapa Andi kepada penonton sebelum kemudian membawakan lagu baru mereka berjudul First Kiss.
Di sela-sela lagu mereka masih sempatnya mencerca Kangen Band, Hijau Daun, Wali dll. Sesuatu yang menurut saya tidak perlu, karena cukuplah mereka berpenampilan sebaik mungkin untuk membuktikannya. Jeni dari album Radja dibawakan dengan mantab. Saya sebenarnya tidak terlalu suka sama lagu ini, tetapi setelah melihat mereka memainkan secara live, pandangan saya pun berubah, lagu ini adalah lagu /rif yang paling rock n roll.
”Jangan berharap ada lagu seperti Hijau Daun atau Kangen Band malam ini karena kami tidak bisa menciptakannya, lagu kami ini memang tidak selaku RBT yang banyak dipakai orang-orang saat ini, tapi semoga lagu ini laku bagian kalian semua malam ini”, Andi berkoar memperkenalkan lagu yang berjudul Awan Hitam, yang pembuatan lagunya terinspirasi dari keprihatinan mereka terhadap tragedi-tragedi Bom di Indonesia.
Sudah bisa ditebak, Lo Tu Ye dari album Nikmati Aja (2000) menjadi pamungkas /rif malam itu. Lagu yang memang membuat siapa saja bergoyang meski baru pertama kali mendengarnya. Tampak di belakang perangkat drum, Magi Trisandi gagah mengawal beat-beat dari rekan satu bandnya. Sepertinya /rif memang kurang berani memperkenalkan lagu-lagu mereka yang lain, karena malam itu tak ada satupun lagu dari album Salami (1998) dan bahkan dari album terbaru mereka Pil Malu (2006).
Malam itu, band asal Bandung ini memang tidak mengaku sebagai Radja, tapi sebagai sebuah band Rock Indonesia yang menutup acara KREMMASI pada pukul 21.50 WIB, mereka tak bisa juga disebut sebagai orang biasa. Maju terus Rock Indonesia !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar