Minggu, 07 Juni 2009

The Flowers “Gak Ada Matinya”

Menghajar penonton dengan “On n on”. Malam itu The Flowers naik panggung pukul 12.00, bahkan lebih kalau tidak salah. Gitarnya Boris emang crunchy banget kedengerannya, khas Rock n Roll. Lagu pertama ini emang langsung membuat manusia-manusia berdandan ala Punk yang hadir di Prost Beer House terkesima. Memang, sejak saya masuk tidak ada satu band pun yang membawakan irama Rock n Roll selain The Flowers, maklum saja acara tersebut merupakan reuniannya Young Offender.


Setahu saya, The Flowers sendiri awalnya tidak main di acara ini, tapi karena beberapa band seperti Superglad dan Seringai yang dijadwalkan main disana berhalangan. Mungkin hanya dia satu-satunya yang memainkan Rock n Roll pada malam itu. Lagu kedua makin membuat para penonton terkesima, “Tolong Bu Dokter”. Lagu yang membuat The Flowers mengokohkan dirinya sebagai band rock Indonesia papan atas. Lagu ini sangat populer pada tahun 97an, meskipun setelah itu mereka belum mengeluarkan album lagi.


Selain Boris dan Njet, The Flowers sekarang diperkuat oleh Leo M (Bass), Dado (Drum), Eugene (Additional Saxophone). Tambahan pada saxophone membuat The Flowers sangat manis didengar. Sebelum membawakan Tolong Bu Dokter, Njet sempat memperkenalkan sang peniup Sax, Eugene dan meminta penonton agar mengangkat tangannya ketika dia memainkan alat tiupnya tersebut.


Masih ingin memanaskan suasana malam itu, “Nggak Ada Matinya” langsung menghantam penonton. Spontan saja penonton menari diiringi dengan alunan manis dari Saxophone-nya Eugene dan kocokan gitarnya Boris. Kata-kata nakal dalam lirik lagu tersebut tidak absen diikuti para penonton. Di belakang drum Dado terus membuat gebukan-gebukan gantung yang bikin enak bergoyang dan ditandingi oleh betotan Bass dari Leo.


“Bayangan” dibawakan sebagai lagu penenang setelah penonton dihajar 3 lagu sebelumnya. Lirik lagu ini memang dapat menjadi pelarian bagi para penonton yang baru saja putus pacaran hehehe…, simak saja penggalan liriknya “…ku terbuai ku terlena nikmati rasa sepiku…..namun bayangan dirimu tak juga hilang dari ku….”. Penonton mengikuti kata-kata Njet dengan teratur luar biasa. Tapi sayang, sepertinya pada saat Boris nge-Lead sound gitarnya nggak keluar.


Penampilan The Flowers malam itu ditutup dengan lagu baru yang berjudul “Rajawali”. Lagu yang menceritakan tentang nikmatnya minum Rajawali (titipan produsen Rajawali kayaknya biar laku hehehe….), atau mungkin kelakuan para personelnya ketika masih muda (hingga sekarang). Intro lagu ini saja sudah bikin orang bergoyang, apalagi ketika bagian refrainnya, mantap abis.


Penampilan The Flowers malam itu membuat sedikit berwarna reuni Young Offender. Rencananya mereka akan mengeluarkan album pada Oktiber 2009, mudah-mudahan saja setelah keluar album, mereka tidak vakum lagi. Akhirnya setelah gagal menonton mereka pada April 2009 kemarin di tempat yang sama, saya dapat puas menonton mereka malam itu. Semoga kehadiran kembali The Flowers dalam kancah musik Indonesia akan mengobati kerinduan pencinta musik Rock di tengah dominasi band-band macam Kangen, ST 12, Hijau Daun dsb.


Long Live Rock n Roll……

(catatan konser The Flowers @ Prost Beer House, Kemang, 6 Juni 2009 dalam Reuni Young Offender)

1 komentar:

  1. The Flowers atau Flowers dalam nama yg lama tidak berpengaruh dlm perubahan warna musik rock n roll pure,namun saya menegenal Flowers sampe The Flowers sudah cukup dekat dihati saya dalam membuat dan memproses kedewasaan kehidupan saya menjadi lebih dewasa,...Njet,Boris..Thanks berat bgt yee,..ente mmg ga ada matinye,..

    succesfull the Flowers

    BalasHapus