Rabu, 15 Juli 2009

Keluarga David minta dukungan YLBHI

15 Juli 2009|18:13|Peradilan
Primair Online
Andi Muttaqien (Kontributor)

Jakarta - Keluarga David Hartanto Widjaja, mahasiswa Indonesia yang meninggal di Singapura, meminta dukungan Yayasan LBH Indonesia (YLBHI) terkait dugaan timpangnya proses peradilan perkara itu di persidangan koroner, Singapura.

Kusuma Widjaja, paman David, mengatakan salah satu bukti ketimpangan tersebut adalah ketika Kepolisian Singapura selalu mengingkari janjinya tentang pengembalian laptop milik David. "Dubes Indonesia pun tidak bisa berbuat apa-apa," kata Kusuma di Gedung YLBHI, Jakarta, Rabu (15/7).

Sebelum persidangan, kata Kusuma, polisi menjanjikan akan memberikan laptop David seminggu sebelum sidang, namun ketika diminta oleh keluarga David, polisi malah mengatakan tidak pernah menjanjikan apapun tentang laptop. "Hanya akan dikembalikan seminggu setelah sidang," katanya.

Persidangan koroner memasuki agenda keterangan dari pengacara (submission). Pada 29 Juli 2009 akan diputuskan apakah David dibunuh atau bunuh diri.

Menurut Kusuma, dari hasil otopsi yang dilakukan kedokteran Singapura dan yang telah diterjemahkan dokter Indonesia, terdapat 36 luka akibat benda tumpul dan benda tajam. "Hal ini sangat tidak masuk akal kalau dikatakan David itu bunuh diri,” katanya.

Ketua Badan Pengurus YLBHI Patra M. Zen mengatakan YLBHI minta agar dipertemukan dengan tiga pihak terlebih dahulu, yakni keluarga David, YLBHI dan OC Kaligis, selaku pengacara. "Untuk menentukan langkah selanjutnya setelah putusan tanggal 29 Juli 2009," kata Patra.

(aka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar